Bangga Memiliki
Jika masyarakat Medan besar hati alasannya memiliki Danau Toba yang merupakan danau terluas di Indonesia, masyarakat Padang serta mereka yang tinggal di Propinsi Sumatera Barat merasa besar hati sebab mempunyai Danau Singkarak yang merupakan danau terluas kedua se-Indonesia setelah Toba.
Tidak kalah dengan Toba yang mempunyai event besar bernama Festival Danau Toba, Singkarak pun memiliki event tahunan yang bahkan berkelas internasional, yaitu Tour de Singkarak.
foto by instagram.com/erwindeje
Ajang lomba balap sepeda yang diikuti para pebalap dari seluruh dunia ini digelar secara rutin setiap tahun sejak tahun 2009 dengan menggandeng Amaury Sport Organization, penyelenggara event balap sepeda tingkat internasional di Perancis, yang juga menangani Tour de France.
Selain sebagai ajang prestasi, Tour de Singkarak juga merupakan wahana untuk mempromosikan pariwisata di Sumatera Barat, alasannya para penerima akan menempuh tujuh etape selama tujuh hari, dimana di setiap etape akseptor akan disuguhi dengan keindahan alam serta keanekaragaman budaya dan kuliner yang ada di Sumbar.
Event balap sepeda ini cukup akrab di kalangan para pebalap sepeda di seluruh dunia alasannya rute yang ditempuh sangat menantang. Pebalap tidak hanya melewati banyak kelok atau tikungan, tapi juga harus melewati medan yang memiliki tanjakan dan turunan yang tajam.
foto by instagram.com/niningindira
Melalui event Tour de Singkarak inilah, nama Padang dan Sumatera Barat utamanya Danau Singkarak semakin dikenal di seluruh dunia.
Sekilas Tentang
Destinasi wisata ini mulai diperkenalkan di dunia melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ernst Haeckel, seorang peneliti dari Jerman dan diterbitkan di sebuah Jurnal Biologi pada tahun 1905.
Danau yang terletak di dua kabupaten, ialah Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumbar ini mempunyai luas sekitar 11.200 hektar dengan panjang 20 km, lebar 6,5 km, kedalaman 268 meter dan berada pada ketinggian 363,5 di atas permukaan maritim.
foto by instagram.com/genpisumbar
Danau yang menjadi hulu dari Sungai Batang Ombilin ini mempunyai DAS (Daerah Aliran Sungai) sepanjang 1.076 km dan digunakan untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak yang berada di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.
Uniknya, letak PLTA singkarak tidak di muara sungai atau di tempat danau, melainkan dibuatkan terowongan yang menembus Bukit Barisan sampai ke Batang Anai, dan air dari Singkarak dialirkan melewati terowongan tersebut.
Meski tercatat sebagai danau terluas kedua se-Indonesia, Singkarak memiliki jumlah spesies ikan yang terbatas yakni sebanyak 19 spesies dan hanya ada 1 spesies ikan yang endemik perairan disini, yakni Ikan Bilih (Mystacoleucus Padangensis).
foto by instagram.com/minangmancuboterkenal
Sedang spesies ikan yang lain diantaranya ialah Ikan Nilem, Rinuak, Turiak, Barau, Tor, Belingkah, Kapek, Kalang, Baung, Betok, Buntal, Gurame, Sepat, Titan, Gabus, Mujair, serta yang lain.
Sejarah Asal Usul
Terbentuknya Danau Singkarak akhir dari proses tektonik yang disebabkan oleh Sesar Sumatera, alasannya adalah Singkarak merupakan bagian dari Cekungan Singkarak – Solok. Cekungan besar ini terbentuk alasannya aktifitas pergerakan Sesar Sumatera yang terbendung material vulkanik yang berasal dari letusan gunung berapi yang ada di sekitarnya.
Akibat dari terbendungnya material vulkanik tersebut, maka terbentuklah Danau Singkarak. Jadi, proses utama terbentuknya danau ini karena proses tektonik. Berbeda dengan Danau Maninjau yang terbentuk alasannya adalah proses vulkanik atau akibat dari letusan gunung berapi.
foto by instagram.com/yantowilson
Karena terjadi akibat proses tektonik atau pergeseran lempeng bumi yang berada di bawahnya, dan proses tersebut terus berlangsung sampai sekarang, maka dari waktu ke waktu ukuran Singkarak terus bertambah luas. Tempo dulu, berdasarkan penelitian para jago, panjang Singkarak hanya sekitar 3 km, selanjutnya bertambah panjang menjadi 8 km dan dikala ini panjangnya sudah lebih dari 20 km.
Cara Menuju Lokasi
Bagi wisatawan yang tiba dari luar kawasan atau dari luar pulau terdapat beberapa alternatif untuk menuju ke lokasi, alasannya adalah memang ada 2 rute yang mampu dipilih, yakni melewati Padang Panjang dan Bukittingi dengan waktu tempuh sekitar 3 jam dan membayar ongkos bus sebesar Rp.30.000, atau yang lebih singkat dengan melewati jalur Solok yang memakan waktu sekitar 2 jam dan ongkos bus Rp.20.000.
Wisatawan yang datang dengan menggunakan pesawat, dari bandara bisa naik Bus Tranex dan turun di pul bus Jasa Malindo, sedang yang dari Pasar Raya Padang mampu naik angkot jurusan Indaruang atau Lubuk Bagaluang atau Gadut dan turun di lokasi yang sama.
foto by instagram.com/perantau.minang
Sesampai di pul bus Jasa Malindo, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan mini bus menuju Solok dengan tarif sebesar Rp.15.000 dan berhenti di Simpang by Pass. Di batas Kota Solok ini, perjalanan dilanjutkan ke Terminal Pasar Raya yang jaraknya sekitar 2 km menggunakan angkot dengan tarif Rp.,2.000. Sesampai terminal, ambil angkot jurusan Tikalak atau Singkarak Tembok dengan ongkos Rp.5.000, maka akan sampai ke alamat yang dituju.
Perjalanan juga mampu dilakukan dengan naik kendaraan beroda empat travel yang memasang tarif Rp.30.000 plus ongkos embel-embel sebesar Rp.5.000 – Rp.15.000 tergantung dari jauh dekatnya lokasi yang dituju.
Sedang untuk yang tiba bersama rombongan, mampu mnenyewa kendaraan beroda empat seharga Rp.250.000 – Rp.300.000 untuk satu hari ditambah ongkos sopir yang juga berfungsi subagai guide sebesar Rp.150.000.
Menjelajah Keindahan
foto by instagram.com/vhebriandi
Tidak berbeda halnya dengan danau-danau lain yang ada di Indonesia, Singkarak juga mempunyai sejumlah kisah misteri, yang membuat destinasi wisata ini bagi sebagian penduduk dianggap sebagai tempat seram yang harus dihormati dengan tidak melanggar sejumlah pantangan sebagaimana yang menjadi mitos atau keyakinan masyarakat setempat.
Benar tidaknya kisah-kisah mistis yang dituturkan dari verbal ke ekspresi tersebut, yang pasti keindahan Danau Singkarak tidak terbantahkan. Untuk mampu menikmati keindahannya, mampu dilakukan dengan melihat dari kejauhan atau dengan mendekat langsung ke area di sekitar danau.
Terdapat beberapa tempat yang dapat dituju untuk melihat keindahan Singkarak dari kejauhan. Salah satu diantaranya ialah Puncak Gobah yang ada di Desa Nagari Aripan, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Karena lokasinya berada di atas perbukitan, membuat pengunjung yang tiba ke sini mampu menikmati keindahan Singkarak dari atas ketinggian.
foto by instagram.com/vhebriandi
Kawasan perbukitan lainnya yang juga menjadi lokasi ideal untuk menikmati Singkarak dari atas ketinggian yakni Bukit Chi Nang Kiek dan Puncak Bukit Thailand atau Puncak Bukit Pulau yang ada di Desa Nagari Simawang, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar.
Keindahan Singkarak juga mampu dinikmati dengan menyusuri jalan yang terhampar di sekeliling daerah danau. Perjalanan mengelilingi tempat danau dapat dilakukan dengan memakai kendaraan bermotor yang memakan waktu sekitar 3 jam, atau dengan menggunakan Kereta Api Wisata yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia sejak 21 Februari 2009.
Kereta api ini mempunyai jadwal pemberangkatan khusus dengan rute Solok – Sawahlunto – Batubal dengan tarif Rp.20.000. Namun jika ada rombongan wisatawan dalam jumlah besar yang ingin berjalan-jalan berkeliling daerah danau, mampu menyewanya secara khusus dengan menghubungi perwakilan PT KAI setempat.
foto by instagram.com/dedemaryani51
Selain menikmati keindahan Singkarak dari kejauhan, melakukan banyak sekali aktifitas menyenangkan di tempat sekitar danau tentu lebih menyenangkan, mulai dari berenang, memancing serta menyusuri tempat perairan.
Bagi yang ingin duduk-duduk sambil menikmati indahnya pemandangan, terdapat banyak spot yang mampu dituju, alasannya Singkarak terlihat indah dari sudut manapun. Namun ada daerah khusus yang disediakan bagi para wisatawan yang disebut Pantai Tanjung Mutiara. Di sini pengunjung tidak hanya mampu mandi dan berenang, tapi juga telah disiapkan sejumlah akomodasi termasuk beberapa rumah makan yang menyediakan banyak sekali jenis masakan.
Jika ingin menyusuri tempat perairan, pengunjung mampu menuju ke dermaga kecil yang ada di Singkarak dan menyewa bahtera atau speedboat kepada para nelayan dengan tarif sesuai kesepakatan.
Pengunjung dari luar daerah atau luar pulau juga tidak perlu resah jika ingin bermalam dan mencari penginapan, alasannya adalah di sekitar lokasi danau terdapat beberapa hotel dan kawasan penginapan, seperti Hotel Palapa Prima, Hotel Jayakarta, Hotel Sumpur, Villa Yuke Koto serta beberapa tempat penginapan yang lain.