data-id=”7131″
data-slug=””>
/
5
(
2
votes
)
Blog Info Terkini
Lokasi: Jl. Merdeka No.1, 19 Ilir, Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30113
Map: Klik Disini
Buka Tutup: Selasa-Minggu pukul 08.00 WIB – 15.30 WIB
HTM: Rp. 1.000 Sampai Rp. 20.000
Telepon:-
Kemerdekaan tidak lepas dari jasa para jagoan yang telah berjuang untuk tanah air ini. Setiap kemakmuran dikala ini mengalir darah dari seorang pendekar. Lantas bagaimana kita berterimakasih atas jasa pengorbanannya?
Dengan melanjutkan kemerdekaan dan mewujudkan makna dari kemerdekaan itu sendiri. Demikian yaitu hakikat dari para pemuda tanah air untuk menggapai keinginan para satria.
Contoh cara mengenang jasa para jagoan dapat dengan memakai namanya sebagai nama jalan, museum peninggalan dan juga patung atau monumen sebagai asal undangan tanda untuk mengabadikan perjuangannya. Disetiap kawasan niscaya memiliki legenda, misteri dan pahlawan dari daerahnya masing-masing.
Di Indonesia terdapat beberapa Monumen Perjuangan Rakyat yang berada di kota tertentu. MONPERA yang terkenal diantaranya berada di Balikpapan, Bandung dan Palembang.
Selain itu terdapat pula Pantai MONPERA yang berada di kaltim Monumen ini mempunyai arti masing-masing dalam wilayahnya untuk mengenang perjuangan pemberontakan melawan penjajah. Kali ini saya akan membahas ihwal Monumen Perjuangan Rakyat yang berada di Palembang.
Tak sedikit orang yang mengeja monpera sebagai menpora, hal ini memang kata-katanya yang sangat seperti. Namun ini memiliki arti masing-masing. MONPERA akronim dari Monumen Perjuangan Rakyat ialah tugu peringatan yang dibangun untuk mengenang suatu insiden bersejarah.
MONPERA di Palembang dibangun bertujuan untuk mengenang pergerakan rakyat ketika perang selama lima hari lima malam melawan penjajah Belanda. MONPERA juga difungsikan sebagai museum penyimpanan benda bersejarah wacana perlawanan rakyat Palembang.
Gedung MONPERA berdiri sejak 17 Agustus 1975, namun baru diresmikan pada tanggal 23 Februari 1988 oleh Menkokesra Alamsyah Ratu Perwira Negara. Arsitek mendesain bentuk dari MONPERA bukan hanya sebagai unsur estetik, melainkan setiap bentuknya mempunyai makna tersendiri.
MONPERA Palembang memiliki ciri khas berbentuk seperti bunga melati berkelopak lima. Melati sebagai simbol kemurnian dari perjuangan rakyat palembang melawan penjajah, dengan lima kelopak yang menyimbolkan peperangan 5 hari lima malam.
Bangunan ini bangkit setinggi 17 meter, 8 lantai dan 45 bidang jalur merupakan simbolis kemerdekaan Indonesia.
Tidak cukup itu saja, terdapat tiga beton yang dibangun menanjak ke atas dengan tiap tiga beton dibangun tiga jalur sehingga keseluruhan berjumlah sembilan yang melambangkan “Batanghari Sembilan” ialah jumlah anak sungai yang bermuara ke Sungai Musi.
Di sisi kiri dan kanan gedung terdapat relief sebagai miniatur yang menggambarkan usaha dan penderitaan rakyat Palembang dikala abad penjajahan dan peperangan lima hari lima malam.
Tidak usang setelah indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, tentara sekutu tiba bersama pasukan Belanda (NICA) mendarat di beberapa wilayah Indonesia, salah satu darinya berada di Palembang. Belanda datang ke Kota Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945.
Awalnya mereka masih dianggap sebagai tamu oleh rakyat Palembang, dan hanya diizinkan untuk tinggal di wilayah Talang Semut. Namun, ternyata pasukan Belanda masih memiliki niat untuk memperluas kekuasaan.
Saat Belanda terlihat gerak gerik mencurigakan Tentara Indonesia mencoba berunding dan hasilnya mengangkat senjata untuk melawan pasukan Belanda.
Pasukan sekutu mencapai sekitar 2 batalyon pada bulan Maret 1946. sehingga posisi Belanda semakin besar lengan berkuasa di Palembang sampai pada akhirnya sekutu menyerahkan kedudukannya kepada Belanda pada Bulan Oktober.
Semenjak kuatnya Posisi Belanda di Palembang membuat keributan dan kontak senjata sering terjadi. Puncaknya pada tanggal 1 Januari 1947 perang besar terjadi antara Belanda dengan Tentara Republik Indonesia bersama rakyat Palembang.
Perang berlangsung selama lima hari lima malam sampai menyebabkan seperlima Kota Palembang Hancur. Dalam perang, Belanda tidak hanya menggunakan kekuatan darat namun dengan pasukan bahari dan udara.
Namun semangat perjuangan tentara dan rakyat Palembang berhasil memukul mundur pasukan Belanda. Bagi anda yang ingin tau atau ingin tahu lebih mendetail wacana sejarah, anda dapat mencari buku, artikel, makalah ataupun di wikipedia.
Seperti pidato dari Ir. Soekarno ”a great country is a country that respects the services of its heroes” yaitu “bangsa yang besar yaitu bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya”. Kalimat ini menimbulkan dorongan untuk mengajari dan memberi pengertian kepada generasi muda pentingnya menghargai pendekar.
MONPERA dijadikan sebagai objek wisata untuk mengenalkan sejarah-sejarah perjuangan hero. Setiap lantai di MONPERA Palembang terdapat koleksi-koleksi khusus, mari kita bedah satu persatu.
Pada lantai pertama terdapat foto-foto pada kala usaha, ruang penitipan dan juga beberapa buku sejarah. Pengunjung dapat membaca buku yang berisikan penjelasan perihal kala usaha.
Di lantai dua terdapat foto dan pakaian para jagoan dan juga koleksi mata uang sejak tahun 1945. Naik ke lantai tiga, terdapat tiga patung hero yaitu drg. M Isa, Residen Abdul Rozak, dan dr. A.K. Gani. Patung setengah badan itu terbuat dari perunggu.
Naik lagi ke lantai empat, akan nampak senjata pelontar bom dan ranjau. Di lantai lima ada patung setengah badan pendekar lainnya yakni Kolonel H. Barlian, Brigjen Tentara Nasional Indonesia H. Hasan Kasim dan Mayjen Tentara Nasional Indonesia H. Bambang Utoyo.
Selanjutnya di lantai enam terdapat beberapa lukisan era usaha. Lantai tujuh dipakai sebagai tempat penyimpanan buku- buku sejarah dan isi dari lantai 8 ialah lukisan- lukisan dan foto hero
Di area monumen terdapat taman terbuka yang biasa digunakan untuk berfoto para pengunjungnya. Selain itu juga berdekatan dengan tempat wisata lainnya seperti Museum Sultan Mahmud Badaruddin dan juga.
Selain itu letak MONPERA juga bersebelahan dengan Masjid Agung Palembang. Bagi anda yang berlibur cukup usang di Palembang anda bisa mengunjungi danau Ranau.
Monumen Perjuangan Rakyat Palembang terletak di Jl. Merdeka No.1, 19 Ilir, Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Apabila anda sedang berada di Palembang mampu menuju kesana memakai kendaraan pribadi ataupun angkutan umum.
MONPERA mampu dikunjungi pada hari Selasa sampai Minggu pukul 08.00 – 15.30 WIB. MONPERA ditutup pada hari Senini dan Hari Libur Nasional.
Biaya masuk ke MONPERA Palembang terdiri dari banyak sekali macam kriteria diantaranya :
Pelajar : Rp. 1.000/orang.
Mahasiswa : Rp. 2.000/orang.
Wisatawan lokal : Rp. 5.000/orang.
Wisatawan mancanegara : Rp. 20.000/orang.