Sejarah dan Definisi
Merujuk pada sejumlah artikel, review, laporan dan catatan yang tertulis di Wikipedia, Kompas, Kaskus dan sejumlah blog termasuk website resmi TNB di https://balurannationalpark.web.id tentang sejarah dan asal permintaan Baluran, TNB yang terhampar di tempat seluas 25.000 hektar terletak di wilayah Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo dan Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur.
Secara administratif alamat dari Kantor Taman Nasional ini berada di JL. Raya Situbondo – Banyuwangi, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo. Namun jarak pintu masuk lokasi wisata lebih dekat bila ditempuh dari Banyuwangi. Itu sebabnya TNB lebih dikenal sebagai bagian dari wilayah Banyuwangi.
Nama Baluran diambil dari nama gunung yang menjulang tinggi di kawasan ini, yakni Gunung Baluran. TNB merupakan daerah konservasi dari berbagai macam tanaman dan fauna beserta ekosistemnya yang terdiri dari aneka macam bentang alam dan merupakan kombinasi ekosistem hutan, maritim, savana hingga pegunungan.
Hutan yang terdapat di daerah TNB bisa dibilang miniatur hutan Indonesia, alasannya hampir semua jenis hutan yang ada di Indonesia terdapat di kawasan Baluran, mulai dari , Hutan Tropis, Hutan Hujan Pegunungan, Hutan Pantai, Hutan Mangrove dan Rawa Asin, Hutan Payau sampai Hutan Musim.
foto by instagram.com/tamannasional_baluran
Namun, dari luas total 25.000 hektar, sekitasr 40 persennya berupa padang savana yang terdiri dari savana datar dan savana bergelombang. Keberadaan padang savana yang nuansanya mirip sekali dengan kawasan-daerah yang ada di Afrika itulah yang menciptakan Baluran mendapat julukan “Little Africa in Java”.
Upaya pelestarian satwa dan vegetasi di TNB dilakukan dengan membagi peta geografis menjadi 4 zonasi, masing-masing, Zona Inti, Zona Rimba, Zona Pemanfaatan Intensif dan Zona Pemanfaatan Khusus.
foto by instagram.com/tamannasional_baluran
Taman Nasional yang ditetapkan oleh pemerintah semenjak 6 Maret 1980 ini bertujuan untuk melindungi dan melestarikan tanaman serta binatang yang terdiri atas 444 jenis tanaman, beberapa diantaranya masuk kategori langka mirip Widoro Bukol, Kesambi, Ketapang, Mimbo, serta yang lain.
Sedang jenis satwa yang dilindungi sebanyak 28 jenis mamalia, 196 jenis aves ditambah reptilia dan pisces. Beberapa binatang yang dilindungi diantaranya yaitu: banteng, macan tutul, monyet, lutung, merak hijau, rangkong, serta yang lain.
foto by instagram.com/tamannasional_baluran
Meski secara resmi gres ditetapkan sebagai Taman Nasional pada tahun 1980, Baluran sebenarnya sudah dijadikan sebagai suaka margasatwa semenjak hampir satu masa yang kemudian. Bermula dari perhatian AH. Loedeboer, seorang berkebangsaan Belanda yang gemar berburu, mengatakan bahwa Baluran memiliki peranan yang sangat penting dalam derma satwa, utamanya jenis mamalia besar.
Selanjutnya, ditahun 1930, Direktur Kebun Raya Bogor, KW. Dammerman mengusulkan supaya Baluran dijadikan sebagai hutan lindung. Akhirnya pada tahun 1937, melalui SK GB. No.9 tanggal 25 September 1937, Baluran ditetapkan Suaka Margasatwa oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
foto by instagram.com/tamannasional_baluran
Penetapan Baluran sebagai daerah Suaka Margasatwa kembali dilakukan setelah Indonesia merdeka pada 11 Mei 1962 oleh Menteri Pertanian dan Agraria. Kemudian pada 6 Maret 1980, Menteri Pertanian menetapkan Baluran sebagai Taman Nasional.
Cara Menuju Lokasi
Cara menuju TNB dapat dilakukan dengan kendaraan pribadi maupun sarana transportasi umum, alasannya letak pintu masuk destinasi wisata ini berada tepat di pinggir jalan poros yang menghubungkan Banyuwangi dengan Situbondo.
foto by instagram.com/tamannasional_baluran
Selain itu semua kendaraan yang tiba dari arah Jakarta atau Surabaya menuju Bali serta sebaliknya dengan melewati Jalur Pantura akan melewati jalan ini, sehingga susukan jalan untuk menuju ke lokasi sangat gampang.
Bagi wisatawan yang tiba dengan memakai sarana transportasi umum wajib menyewa kendaraan untuk dapat mengelilingi daerah TNB mengingat luasnya area.
Di sekitar pintu masuk tersedia daerah penyewaan Jeep seharga Rp.300.000 – Rp.350.000 perhari dan rental motor seharga Rp.100.000 perhari. Jika memanfaatkan jasa ojeknya, tarif yang dikenakan sebesar Rp.50.000 untuk berkunjung ke beberapa objek wisata yang ada di tempat TNB.
Wisatawan yang datang dari luar tempat, mirip Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang serta yang lain, mampu memakai pesawat terbang, kereta api maupun bus.
Jika menggunakan pesawat harus terlebih dahulu transit di Bandara Juanda sebelum melanjutkan perjalanan ke Bandara Blimbingsari di Banyuwangi dengan pesawat yang berbeda, atau dari Juanda mampu menuju ke Terminal Bungurasih untuk ganti naik bus menuju lokasi.
foto by instagram.com/tamannasional_baluran
Di Terminal Bungurasih Surabaya atau di Terminal Arjosari, Malang, ada dua trayek bus yang menuju ke lokasi wisata. Pertama Surabaya – Banyuwangi via Situbondo dan kedua Surabaya – Banyuwangi via Jember.
Untuk trayek pertama, Anda bisa langsung turun di depan pintu masuk TNB sedang untuk trayek kedua, Anda harus turun di Terminal Probolinggo dan berganti bus jurusan Situbondo atau jurusan Banyuwangi via Situbondo.
Menjelajah Eksotis
Meski secara umum, Baluran merupakan tempat yang eksotis, bukan berarti steril dari kawasan menyeramkan, meski tidak seangker Alas Purwo, alasannya bagaimanapun juga sebagai tempat hutan, Baluran juga tidak berbeda halnya dengan hutan-hutan lainnya yang diselimuti sejuta misteri.
foto by instagram.com/tamannasional_baluran
Kawasan angker tersebut berada di “Jalur Tengkorak” yang merupakan akses jalan yang menghubungkan Situbondo – Banyuwangi. Wilayah yang dikenal seram ini oleh masyarakat setempat dinamakan “Curah Tangis” yang berada tepat di tengah “Jalur Tengkorak”. Di jalur yang jalannya naik turun dan bergelombang tersebut, hampir setiap hari terjadi kecelakaan, bahkan tidak jarang sampai memakan korban jiwa.
Namun demikian bukan berarti menjadi penghalang bagi wisatawan untuk mengunjungi TNB. Selama berhati-hati dan selalu waspada, Anda akan selamat selama dalam perjalanan dari dan ke Baluran. Selain itu, sejumlah objek wisata menawan yang terdapat di TNB, sangat sayang untuk dilewatkan. Berikut beberapa obyek wisata yang ada di Taman Nasional Baluran:
1. Goa Jepang
Goa ini berada tidak jauh dari Pos 1 yang ada di tempat Batangan. Dengan luas sekitar 12 meter2 , goa ini layak untuk dijadikan kunjungan pertama sebelum menjelajah semua kawasan wisata yang ada, guna mengetahui bangunan yang merupakan bab dari sisa-sisa Perang Dunia II.
Pada periode penjajahan dulu, Jepang membangun goa ini selain untuk dijadikan sebagai benteng pertahanan juga berfungsi sebagai kawasan menyimpan amunisi.
2. Hutan Evergreen
Pengunjung yang masuk ke kawasan TNB, sesudah membayar tiket dan melewati pos jaga, akan disambut Hutan Musim sepanjang 5 km. Hutan ini terlihat kering dan kecoklatan pada trend kemarau serta hijau oleh pepohonan pada musim penghujan.
Pada km 6 – 9 barulah menjumpai hutan sepanjang tahun atau yang lebih dikenal dengan istilah Hutan Evergreen. Hutan ini selalu hijau alasannya berada di daerah cekungan yang di bawahnya terdapat sungai bawah tanah.
Pepohonan yang ada di tempat ini rimbun dengan dedaunan yang lebat sampai menutupi sebagian badan jalan. Berada di tempat Hutan Evergreen akan membuat mata serasa dimanjakan, terlebih sepanjang bulan Desember – Pebruari, dimana pada ketika itu akan dijumpai banyak kupu-kupu yang terbang di sekeliling, bertengger di ranting pepohonan atau di kubangan-kubangan air.
3. Padang Savana Bekol
Kawasan inilah yang menciptakan Baluran menerima julukan Africa van Java, alasannya savana seluas 300 hektar dan merupakan padang savana terluas di Pulau Jawa ini memang menyuguhkan suasana layaknya savana yang ada di Benua Afrika pada demam isu kemarau.
Ditambah lagi dengan adanya satwa-satwa liar yang ada di padang savana, seperti kawanan rusa, gerombolan banteng, biawak, monyet, burung-burung merak dan satwa liar lainnya, menciptakan nuansa Afrika terasa semakin kental.
Untuk mampu melihat kawanan binatang liar, pengunjung tidak diperbolehkan memasuki tempat savana tersebut, kecuali didampingi oleh petugas. Itu sebabnya Padang Savana Bekol dilengkapi dengan menara pandang bertingkat.
Di atas menara itulah pengunjung juga dapat menyaksikan pemandangan di kompleks savana hingga ratusan meter jauhnya dengan latar belakang Gunung Baluran yang dikelilingi hutan lebat di sebelah Selatan serta hamparan Selat Bali di sisi utara.
4. Pantai Bama
Berjarak sekitar 3 km dari Bekol, pengunjung dapat menjumpai sebuah pantai yang indah dengan pasir berwarna putih yang menghampar di tempat pantai sepanjang 300 meter. Pantai yang menghadap ke arah Timur ini berada di Perairan Selat Bali dengan air yang higienis dan bening.
Selain mandi dan berenang, pengunjung akan dihibur oleh tingkah polah gerombolan-gerombolan monyet yang banyak dijumpai di kawasan pantai. Keindahan taman bawah laut di Pantai Bama juga menarik untuk digunakan beraktifitas snorkeling.
Tidak perlu harus naik bahtera untuk mampu melaksanakan snorkeling, begitu menyewa peralatannya, pengunjung bisa berjalan beberapa puluh langkah dari tepi pantai untuk dapat menikmati pesona taman maritim. Jika masih belum puas, dapat menyewa boat yang berkapasitas 10 orang dan menuju ke tengah maritim.
Pada jarak sekitar 100 – 200 meter, wisatawan yang melaksanakan snorkeling dapat menyaksikan Padang Lamun, yakni vegetasi bawah laut sejenis flora rumput yang memiliki daun panjang.
Lebih ke tengah lagi, hamparan terumbu karang yang indah beserta aneka macam ikan dan makhluk maritim lainnya siap menyambut. Di sini juga mampu dijumpai anemon maritim, yakni binatang kelas Anthozoa yang bentuknya mirip dengan flora.
5. Hutan Mangrove
Hanya berjarak sekitar 100 meter dari Pantai Bama, dapat ditemui daerah hutan mangrove. Pengunjung tidak hanya dapat menjelajahi tempat hutan ini, tapi juga dapat menikmati suasana yang romantis di sebuah dermaga kecil yang ada di hutan tersebut.
Selain menyuguhkan suasana yang romantis, pemandangan di sekitar dermaga begitu indah, sehingga daerah ini menjadi favorit pengunjung untuk dijadikan latar belakang foto.
6. Pantai Bilik Sijie
Bukan hanya Pantai Bama saja yang dimiliki Baluran, tapi juga Pantai Bilik Sijie yang juga sangat menawan dengan ombaknya yang damai. Keindahan di pantai ini mencapai puncaknya pada sore hari, disaat matahari kembali ke peraduan.
Semburat warna jingga di langit dengan latar belakang Gunung Baluran, menyuguhkan pesona sunset yang keindahannya sulit untuk diungkap dengan kata-kata.
7. Pantai Balanan
Satu lagi pantai menawan yang ada di daerah TNB ialah Pantai Balanan yang berjarak sekitar 3 km ke arah Barat dari Pantai Bama. Keindahan dari pantai ini tidak hanya dari hamparan pasir putihnya saja, tapi juga dari airnya yang jernih. Begitu jernihnya air di pantai ini, sampai terumbu karang mampu dilihat terperinci dari pinggir pantai.
Pesona luar biasa yang disuguhkan sejumlah objek wisata yang ada di Baluran itulah yang membuat Raisa menjadikan TNB sebagai lokasi pembuatan video klip untuk lagunya yang berjudul “Jatuh Hati”.
Jadi jikalau masih belum berkesempatan berkunjung ke Baluran, namun ingin melihat keindahan dari Afrikanya Tanah Jawa ini, buka youtube dan tonton video dari lagu “Jatuh Hati”. Lewat videoklip tersebut akan mampu Anda nikmati kecantikan Raisa yang berpadu serasi dengan kecantikan alam yang menjadi lokasi shooting.
Harga Tiket Masuk
Untuk mampu memasuki tempat Taman Nasional Baluran, harga tiket masuk yang dikenakan sama seperti htm Taman Nasional Alas Purwo, yakni sebesar Rp.5.000 pada hari-hari biasa dan Rp.7.500 pada ketika liburan untuk wisatawan lokal. Sedang biaya yang harus dikeluarkan wisman besarnya 20 kali lipat adalah Rp.150.000.
Meski htm dikedua National Park tersebut sama, namun kemudahan di TNB lebih lengkap dibandingkan TNAP, terutama dari sisi fasilitas. Karena Baluran dilengkapi dengan akomodasi penginapan semacam homestay yang terdapat di dua tempat adalah di tempat Bekol dan di kawasan Pantai Bama.
Penginapan yang ada di Bekol terbagi atas 3 wisma yang terdiri atas” Wisma Rusa dengan 7 kamar berdaya tampung 12 orang seharga Rp.35.000 perorang, Wisma Merak dengan 3 kamar berdaya tampung 3 orang seharga Rp.50.000 perorang dan Wisma Banteng dengan 2 kamar berdaya tampung 4 orang seharga Rp.250.000 perunit.
Di Pantai Bama, penginapan yang tersedia terbagi atas 2 wisma yang semuanya menghadap ke arah pantai. Wisma tersebut terdiri atas: Wisma Kapidada dengan 4 kamar berdaya tampung 8 orang seharga Rp.75.000 perorang dan Wisma Pilang dengan 1 kamar berdaya tampung 6 orang seharga Rp.300.000 perorang.
Fasilitas kemudahan di kedua kawasan tersebut juga dilengkapi dengan kamar mandi, mushollah serta kantin yang berada di luar sehingga mampu dimanfaatkan oleh pengunjung lain yang tidak menginap di tempat ini. Bagi para backpacker tersedia camping ground area kalau ingin menginap di lokasi wisata dengan mendirikan tenda dan tidur di alam terbuka.
Fasilitas lainnya yang dapat ditemui di Pantai Bama adalah persewaan peralatan snorkeling dan persewaan bahtera boat berkapasitas 10 orang yang mampu dimanfaatkan untuk berkeliling daerah perairan di pantai yang airnya sangat jernih ini.
Jadi, meskipun di tempat sekitar obyek wisata ini tidak terdapat hotel, namun dengan adanya dua penginapan tersebut wisatawan tidak perlu gundah untuk mencari tempat bermalam serta menyusun itinerary selama tour dan menikmati liburan di wilayah ujung Pulau Jawa ini.
Karena cukup banyak objek wisata lainnya yang ada di banyuwangi, seperti Kawah Ijen, Pantai Boom, Pulau Merah, Watu Dodol, Teluk Hijau, Air Terjun Lider, Pulau Tabuhan serta yang lain.